Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya mengikuti workshop Cyber Journalism di Graha Bhakti Antara, Jakarta, Rabu (9/5). Digelar Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara (LPJA), workshop diikuti pranata kehumasan pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Termasuk Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
\“Workshop ini sangat bagus untuk diikuti, khususnya bagi para petugas kehumasan di institusi pemerintah daerah. Melalui workshop ini, kita diingatkan untuk terus mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak langsung pada pelaksanaan tugas-tugas kehumasan,” kata staf Bagian Humpro Kubu Raya, Rio Raziqin, seusai mengikuti workshop.
\Menurut Rio, selain optimalisasi kegiatan publikasi, keberadaan teknologi informasi digital saat ini juga dapat dimanfaatkan untuk menganalisis tren pemberitaan media. Khususnya yang berkaitan dengan pemerintah daerah terkait.
\“Melalui workshop ini, kita diajarkan untuk peka dan mampu menganalisis tren konten media untuk kemudian melakukan langkah-langkah antisipasi. Dengan begitu, humas akan mampu memberikan informasi-informasi yang berkualitas kepada masyarakat,” katanya menjelaskan.
\Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalbar, Syarif Yusniarsyah, menyatakan Pemprov Kalbar selalu mendorong pembangunan sumber daya manusia kehumasan, khususnya di era digital saat ini. Hal itu sekaligus menjadi bagian dari upaya keterbukaan informasi terkait kegiatan-kegiatan pemerintah daerah. Hadirnya era digital, ujar Syarif, sangat menunjang dalam berbagai kegiatan kehumasan.
\“Karena itu humas juga dituntut banyak hal. Seperti penguasaan teknologi, kemampuan menyediakan informasi yang cepat dan akurat, serta ruang informasi yang mudah diakses masyarakat luas," paparnya di sela kegiatan.
\Direktur Komersial dan IT Perum LKBN Antara, Hempi N. Prajudi, mengatakan berbagai perubahan di bidang teknologi informasi sangat berdampak terhadap sektor kehumasan. Menurut Hempi, kehumasan menjadi penting jika dibanding dahulu yang bersifat protokoler. Perubahan teknologi saat ini menghendaki sesuatu yang juga berubah dalam konteks kehumasan.
\“Peran aktif kehumasan dengan era digital, sosial media, dan sebagainya tentunya menjadi sangat penting bagi pemerintah dan institusi lainnya. Ini juga pada akhirnya memaksa kita untuk harus tahu bagaimana menganalisis dan mengantisipasi. Sehingga masyarakat tidak selalu terbebani atau terhujani berita-berita yang sifatnya hoax,” tutur Hempi.
\Hempi mengatakan perubahan-perubahan yang mengubah dunia dalam skala luas atau dikenal dengan disruption harus disikapi dengan bijak, cepat, dan tepat. Dan cyber journalism atau jurnalisme siber adalah satu di antara cara menghadapi era disrupsi tersebut.
\“Para pranata kehumasan maupun para pengambil kebijakan setidaknya harus memahami hal ini. ‘Pertarungan’ informasi harus dilakukan oleh mereka-mereka yang paham akan medan perang yang bakal dihadapi. Perum LKBN Antara pun juga harus mengikuti perubahan tersebut," ujarnya mengingatkan. (Rio)
Last Update: May 16, 2018 / 10:50 AM